Profil Sekolah

Deskripsi Sekolah

SMPS Katolik Mater Inviolata, yang beralamat di Jalan Don Lorenzo, DVG – Kelurahan Larantuka, Kabupaten Flores Timur  NTT, yang pada awal berdirinya diberi nama Sekolah Kepandaian Gadis (SKG) Mater Inviolata, yang berdiri pada 02 Agustus 1948,  dengan. jumlah murid sebanyak 30 orang gadis Flores, hingga pada tahun ketiga berhasil mencetak 28 gadis Flores berijasah SKG setelah lulus dalam mengikuti ujian akhir titipan dari SKG Makasar. Namun sesungguhnya jauh sebelumnya yaitu sejak tahun 1879 ketika suster-suster Fransiskanes mendirikan Sekolah Khusus Perempuan (SKP) di Larantuka, yang khusus mengajar hal-hal tentang soal Kerumahtanggaan/Tatalaksana Rumahtangga (Hospitality) Inilah yang menjadi dasar bahwa secara peradaban Flores khususnya Larantuka menjadi center of excellence.

Seiring dengan perubahan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, pada tahun 1951 SKG kemudian diubah namanya menjadi Sekolah Kepandaia Putri (SKP) dengan lama pendidikan 3 tahun . Setelah 3 tahun berjalan, SKP 3 Tahun berganti nama menjadi  SKP 4 Tahun diubah lagi menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP) dengan lama belajar 3 tahun. Selanjutnya pada awal  tahun 1977 SKKP menerima siswa baru kelas I SMP , sementara kelas II dan kelas III tetap dengan nama SKKP. Dua tahun kemudian yakni tahun 1979 berdasarkan SK Kakanwil  Depdikbud Provinsi NTT No : 1486/I.21.5/FA.3/79 tanggal 1 Februari 1979. Dengan demikian  SKKP Larantuka secara resmi diubah menjadi SMPK MATER INVIOLATA.

Visi:

Berkarakter Terpuji, Berprestasi, Mandiri dan Siap Menjadi Agen Perubahan dalam Komunio Allah Tri Tunggal.

Misi:

1. Menumbuh kembangkan nilai-nilai keimanan dan karakter terpuji sebagai pribadi yang hidup dalam komunio Allah Tri Tunggal.
2. Meningkatkan Profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan
3. Meningkatkan Kompetensi akademik dan Nonakademik peserta didik
4. Meningkatkan penguasaan teknologi informasi peserta didik.
5. Mengembangkan kemandirian yang memfasilitas keragaman minat dan bakat peserta didik sebagai agen perubahan.
6. Melengkapi sarana prasarana sekolah untuk mendukung pencapaian visi satuan pendidikan.
7. Menjalin kerjasama dengan semua stakeholder.